VIsit OZ FM


Nama Perusahaan OZRADIO 90.80 FM Jakarta
Alamat: Jl.Setrasari II no.14 Bandung
Bandung

Deskripsi
Di Indonesia, radio swasta mulai bermunculan sekitar era 60-an,sekitar tahun 1966, walaupun belum seperti radio-radio saat ini, serta belum ada aturan dan sejenisnya yang mengatur apalagi mengayomi penyelenggara radio siaran itu. Yang jelas punya kemampuan untuk urusan teknik pemancar yang sederhana, `gak pake antenna tower, kabel koex pun cukup dibentang pada dua batang bambu, punya duit untuk bayar listrik dan beli ph ato casette, maka SIARAN lah radio itu.

Yang lucunya lagi orang2 yang terlibat, dapat dikatakan serabutan ya merangkap teknisi ya jadi penyiarnya. Tapi tentu belum ada marketing / pemasaran, karena belum musim iklan, karena kebanyakan dan hampir semuanya berangkat atas dasar `hoby’ aja.
OK kita mulai cerita OZ :

Kisaran tahun 1966/67 ada sekelompok anak muda “gaul” (kebayangkan gaulnya nya anak muda taon-taon itu) yang jelas `norak’ lah rasanya kalo buka album foto2 saat itu, kalian bisa tanya ama papa, oom, ato siapa aja yang seumuran itu.

Anak gaul tadi kesukaan atau hoby nya macem macem (maklum gaul ! yang pasti mereka seneng musik / lagu, olah raga (kecuali x-treem sport=85 maklum belom ada), ada yang lagi sma dan ada anak kuliahan, diantaranya ada juga yang `agak’ bisa teknik elektronik.. ya utak-atik `tabung’ transistor lah .. eh bisa untuk pemancar juga.

Selain gaul itu tadi mereka tuh `nakal’ juga, tapi nakalnya dijamin nakal posiitf, atau tepatnya memiliki keberanian lah buktinya berani ? yah mereka berani untuk bikin studio pemancar dan SIARAN ! dengan modal patungan, dan ph lagu pun bawa masing-masing serta dikirimin keluarga atau kenalannya yang ada di luar negeri tapi yang jelas “beda’ lah lagu-lagunya, hanya mereka yang punya, makanya begitu mereka siaran, langsung banyak fans pendengar setianya. .. sampai sini kesimpulan awal : OZ lahir dari sebuah “pergaulan” !

Karena saat itu momentnya bertepatan dengan kondisi suasana ketatanegaraan / politik lagi anget perihal perjuangan untuk lebih baiknya lagi harkat, martabat dan kesejahteraan bangsa, mereka /anak2 OZ waktu itu pun ikut berperan aktif / aktifis perjuangan ..antara lain aktifis kami / kapi atau keren nya `eksponen 66′ maka dapat dikatakan radio OZ pun turut berperan sebagai radio perjuangan.

Kita lanjutin mereka udah siaran nih. (mereka a.l : kang Gandjar, oom Billy Singabumi dll=85. maaf gak kecatet semua maklum belom ada sekretarisnya sih)

Ceritanya mereka siaran berlokasi di seputaran jalan panaitan, jalur frekuensi AM ( 13,32 KHz ) dengan station-call (panggilan nama udara) Young Cresendo, dengan identitas logo seekor kijang yang tengah meloncat mengelilingi bola dunia, filosofinya kurang lebih radio Young Cresendo ingin menyemarakan dinamika hiburan di udara kota Bandung.

`nggak lama itungan bulanan lah, ada keinginan untuk ganti nama, alasannya ? sederhana saja : ngucapin Young Cresendo pada saat siaran, dirasa kurang pas dan kepanjangan ! lantas mereka ngobrol, tentu sambil `nongkrong’ ( =3D mejeng ) kali ya ? Tidak diketahui dengan pasti dari siapa, pada obrolan itu munculah nama / kata OZ, dan mereka secara aklamasi `n demokratis sepakat nama station nya menjadi OZ ! dan langsung dipake siaran.

OZ teh apa artinya kang ? teuing atuh ( red : kagak tahu tuh ), memang secara harfiah belum didapat dalam kamus apapun. Memang ada kata OZ yang pernah muncul di dunia ini, kalau tidak salah antara lain : istilah dan sebutan pendek bagi negara / orang Australia, sebutan sejenis angkutan, ada juga nama sejenis binatang melata di Amerika Latin, bahkan ada piranti balap khususnya velg mobil oz-racing. Terlebih dalam bahasa Indonesia memang kata OZ tidak ada, apalagi memiliki arti. Namun demikian, sebagai “pendekatan” pada kata OZ tersebut, terutama waktu baheula itu, ada 2 pendekatan latar belakang barangkali, antara lain:

~ Kebetulan saat itu mereka seneng olah-raga, salah satunya beladiri Karate, dimana `salam hormat’ nya dengan sedikit membungkuk, mengucapkan kata Osh !
~ Kebetulan yang ke dua, pada decade itu, ada kondisi sedang gandrung / digemari sebuah buku novel / cerita fiksi, terbitan dari seorang pengarang Amerika, yang berjudul The Wizard of Oz, yakni sebuah cerita yang berlatar belakang disebuah kerajaan antah-berantah, sebuah “negeri diatas awan” yang konon tidak pernah berhenti terdengar bunyi-bunyian yang terangkai apik dalam sebuah alunan musik / lagu nan indah.

Atas dasar kebetulan itu, ketemu nama OZ, baru dicari filosofinya.. kebalik ya ? biasanya filosofinya dulu baru muncul nama.. gak apa2 toh kagak ada hukumnya he.. he Filosofi kerennya : ” Senantiasa menghormati pendengar dengan menyuguhkan karya terbaik, dan berjaya diudara ” .. teraplikasikan dalam logo : dua huruf O dan Z dalam lingkaran ( =3D udara ) dengan garis tidak terputus ( =3D terus menerus ).

Lanjut cerita,Kurang lebih 1 tahunan beraktifitas siaran dari studio di jalan Panaitan, lantas boyongan pindahan studio ke jalan Geusanulun no. 11-A .. rumahnya alm. Ibu Male. Note : balik nama hak penggunaan frekuensi dari radio Sonata.

Sangatlah indah perjalanan di Geusanulun, tanpa manajemen yg kurang `terperhatikan’ namun karena gelora keakraban dalam sebuah keluarga besar OZ yang begitu lekat dan solid, serta terus berkarya kreatif dengan cita rasa taste of Oz, sekalipun tidak ada pemasukan iklan, radio OZ terus berkibar dan menjadi panutan anak muda-remaja Bandung, diantara pilihan radio lain seperti Bongkeng, Pinkcadelic, dll.

25 Desember, pk. 00.00 wib tahun 1971, ditetapkan sebagai waktu resmi kelahiran Radio OZ.
Dilatar-belakangi diberlakukannya PP (Peraturan Pemerintah) nomor 55 tahun 1970, yang pada intinya mensyaratkan, bahwa setiap penyelenggara aktifitas siaran di udara (menggunakan frekuensi yang dikelola Pemerintah), diwajibkan membuat lembaga berbadan hukum.

Maka selain mengurus ketentuan penggunaan frekuensi melalui Dept. Penerangan c.q Dirjen RTF waktu itu, dan diwajibkan untuk membayar BHPF (Biaya Hak Penggunaan Frekuensi), serta membuat lembaga badan hukum yang disahkan oleh Dept Kehakiman RI, maka berdirilah PT. Ozza Mitragama. dengan 3 orang pemegang saham, satu diantaranya kang Gandjar kemudian yang 2 orang tsb menjual sahamnya, maka jadilah kang Gandjar pemilik eh pimpinan radio OZ, karena pemilik Radio OZ adalah mojang bujang Bandung !

1972 membentuk dan bergabung dengan PBB (Persatuan Broadcasting Bandung) 1973 sampai sekarang, Radio OZ turut mendirikan dan menjadi anggota organisasi radio swasta PRSSNI (Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia). Sebuah wadah organisasi yang didasari oleh rasa kebersamaan dalam mencapai kemajuan radio siaran dengan pengelolaan secara Profesional. Dalam perjalanan organisasi PRSSNI, Radio OZ / kang Gandjar senantiasa mendapat kepercayaan memimpin organisasi baik tingkat Cabang Bandung, Wilayah Jawa Barat, sampai pada Pimpinan / Ketua Umum PP PRSSNI Pusat periode 2001 =96 2006.

1975 mendapat penghargaan dan diklaim oleh majalah Actuil, sebagai The Rock Station, hal ini memacu OZ untuk berkarya di luar on-air (siaran), yakni membuat acara off-air, hal ini juga menjadi catatan : radio OZ menjadi radio pertama di Indonesia kayaknya sih di Asia ! yang mampu menyelenggaran kegiatan off-air, dengan menggelar konser group musik “Deep Purple” di Istora Senayan Jakarta.

Selanjutnya `ke-pionir-an’ pada event off-air terus berlanjut sampai saat ini, antara lain : Pergelaran musik dengan menampilkan artis/musisi nasional dan manca-negara, kejurnas otomotif, Oz on the road, Lomba Debat, Charity Car Wash, Komedi Musical, Oz On Fire, Ozon Monday, Japan Nite, Pub On The Air dan banyaaaak lagi, termasuk siaran lintas batas negara liputan langsung konser musik di luar negeri : Singapura, Australia, Jepang, bahkan Amerika untuk Grammy Award’s 2000. 1985 mulai melakukan aktifitas siaran dengan studio baru di jalan Setrasari II/14
catatan : manajemen pengelolaan mengarah kepada pengelolaan Profesional, peningkatan kulaitas hardware, software, brainware, dan kualitas program acara.

1987 perpindahan gelombang frekuensi dari AM ke FM ( 103 MHz ). Mengapa pindah ke FM ? semata-mata untuk pelayanan lebih baik kepada mojang-bujang, ihwal kualitas audio..full stereo cing ! kata ponggawa Oz jaman itu mah. Apalagi sekarang kang, sudah digital boo !

1991 karena ada himbauan dari Pemerintah, bahwa nama perusahaan / PT sejogyanya tidak berbau nama / istilah asing, akhirnya karena Oz sebagai warga negara yang baik, kita ganti nama deh dari PT. Ozza Mitragama menjadi PT. Mitragamma Swara, namun untuk nama di udara tetap Radio OZ 103 FM.

1993 lagi-lagi OZ pionir ! tahun itu lahirlah buah karya inovasi kreatif untuk mojang-bujang OB Van OZ (outdoor broadcast van), sebuah perangkat siaran luar mobile (bergerak), tentunya dibarengi pula dengan program acara unggulannya, OB Van ini pula yang jadi elemen utama terciptanya icon Dago-OZ area, sebuah area tujuan mojang-bujang di akhir pekan untuk nongkrong & rendevouz dengan sajian kemeriahan GSM (Gaya Sabtu Malam) plus DJ nya OZ

1996 meyikapi tantangan Profesionalisme & perkembangan technologi radio siaran secara global, Radio OZ sudah perlu untuk berpikir dan `bermain’ secara global, maka masuk dan diterimalah OZ sebagai member NAB ( National Association Broadcaster ) yang berkedudukan di Amerika Serikat.

1998 Radio OZ “go-international” euy 1! plus real-player / audio streaming, yang memungkinkan radio OZ didengarkan dimanapun diseluruh dunia, mungkin aja ada mojang-bujang kutub selatan kali ya ?

26 Oktober 2000 menyusul sang kakak OB-Van, lahir lah sang penjelajah OZ-Cruiser, studio siaran luar mobile yang OB-Van `sebenar-benar’ nya ! dilengkapi fasilitas built-in mini stage,DJ Consule, dan transmitter pemancar yang dapat siaran secara langsung dan relay, serta didukung electric system 8000 watt.
Mobilnya : Mercedez Bens MB 800 full modifikasi, dengan daya jelajah jarak jauh, buktinya hampir semua kota2 besar Jawa Barat, dan Jakarta, Magelang, Solo, Surabaya, bahkan nyebrang ke Lampung Sumatera pun mampu dijelajahi.

0 comments:


 

oz radio around Indonesia | 2007.